Sabtu, 23 April 2016

Apa yang Membuat Galaksi Begitu Cemerlang?


Galaksi Zw II 96, atau dikenal dengan julukan Baby Boom Galaxy, merupakan salah satu galaksi paling cemerlang di alam semesta. Baby Boom memproduksi 4.000 bintang tiap tahunnya. (NASA/Hubble Heritage Team)
Tahukah Anda bahwa beberapa galaksi di alam semesta bersinar lebih terang dibandingkan yang lainnya? Faktanya, Bima Sakti, galaksi kita yang berbentuk spiral ini, sedikit lebih redup dibandingkan beberapa galaksi lain.
Kita tak tahu banyak tentang galaksi yang bersinar paling terang saat ini. Namun, berkat teleskop submilimeter dan bidang baru astronomi submilimeter, sekarang kita dapat “melihat” objek-objek di alam semesta yang awalnya tak dapat diakses.
Astronomi submilimeter telah mengungkapkan keberadaan galaksi submilimeter, atau disebut sebagai submms atau SMGs (SubMilimeter Galaxies). SMGs dianggap galaksi paling cemerlang di alam semesta.
Sementara para ilmuwan menyimpulkan bahwa SMGs merupakan galaksi yang besar dan cemerlang, muncul sebuah misteri tentang bagaimana mereka berfungsi dan mengapa mereka bersinar begitu terang.
Penelitian baru yang diadakan di Haverford College dan dipublikasikan dalam jurnalNature menjelaskan bagaimana galaksi ini beroperasi dan bagaimana mereka bisa memproduksi begitu banyak cahaya.
Ahli astrofisika komputasi, Desika Narayanan memimpin tim yang membuat model SMGs baru menggunakan teknologi superkomputer. Komputer membuat ulang sebagian proses awal terbentuknya alam semesta yang memungkinkan para ilmuwan melihat bagaimana galaksi seperti SGMs terbentuk, bagaimana mereka berperilaku dan tumbuh.
Popular Mechanics  menjelaskan apa yang terjadi dalam galaksi dan menyebut galaksi itu sebagai ‘oven konveksi’. Ternyata, galaksi itu mendaur ulang energi dari bintang sekarat dalam produksi bintang baru. Para ilmuwan telah mengamati bahwa SMGs tidak memancarkan gas seperti galaksi-galaksi lain.
Model komputer menunjukkan bahwa gas yang seharusnya dipancarkan justru didaur ulang ke dalam galaksi. Penyebabnya adalah gravitasi yang dihasilkan oleh galaksi yang super besar itu.
Karena massanya yang besar, galaksi-galaksi ini juga menangkap gas yang berada di sekitarnya. Singkatnya jumlah gas sangat berpengaruh terhadap seberapa cemerlang galaksi tersebut.
Permodelan komputer yang dilakukan oleh Narayanan ini memunculkan teori baru. Sebelum ada permodelan ini, hipotesa para ilmuwan menyatakan bahwa SMGs terbentuk akibat galaksi-galaksi yang bertabrakan.
Model baru ini dianggap lebih baik dengan penjelasan tentang proses daur ulang gas mandiri yang terjadi di dalam galaksi.
Hal menarik lainnya tentang galaksi submilimeter adalah fakta bahwa mereka membentuk bintang dalam frekuensi yang lebih besar dari galaksi lain. Mereka memproduksi sekitar 1.000 bintang baru setiap tahunnya. Sebagai perbandingan, NASA melaporkan bawa Bima Sakti memproduksi kurang lebih tujuh bintang tiap tahun. Pembentukan bintang yang amat intens pada SMGs mungkin terjadi karena efisiensi energi yang ekstrim.
Galaksi-galaksi submilimeter juga dianggap sangat tua, mereka terbentuk ketika alam semesta masih muda. Studi lebih lanjut dari SMGs pasti akan mengungkapkan lebih banyak tentang alam semesta dan benda-benda di dalamnya.

Sumber : http://nationalgeographic.co.id/

Astronom: Mungkin ini Supernova Terkuat yang Pernah Ada

Ledakan itu menghasilkan 570 miliar kali lebih terang dari matahari dan 20 kali terang dari semua bintang di galaksi bima sakti apabila dikombinasikan.
Astronom: Mungkin ini Supernova Terkuat yang Pernah AdaIlustrasi. (Thinkstock)
Sebuah tim astronom internasional mungkin sudah menemukan supernova terbesar dan paling terang yang pernah ada.
Ledakan itu menghasilkan 570 miliar kali lebih terang dari matahari dan 20 kali terang dari semua bintang di galaksi bima sakti apabila dikombinasikan, menurut pernyataan dari The Ohio State University yang memimpin penelitian tersebut. Para ilmuan hingga kini masih berusaha untuk mendefinisikan kekuatannya.
"Kemungkinan ini adalah supernova paling kuat yang pernah dilihat oleh siapapun," kata Krzysztof Stanek seorang astronom di Ohio State yang dikutip dari The Los Angeles Times.
Tim astronom merilis penemuan mereka pekan ini di dalam Journal Science. Ledakan dan awan gas menghasilkan sesuatu yang disebut ASASSN-15lh. Supernova adalah fenomena langka dan melibatkan ledakan sebagian materi dalam bintang yang dramatis. Supernova bisa sangat terang dalam waktu yang singkat dan biasanya melepaskan sejumlah besar energi.

Ledakan supernova ini menciptakan bola gas panas besar yang dipelajari oleh para astronom melalui teleskop di seluruh dunia, kata Ohio State. Fenomena langka ini tidak dapat dilihat dengan mata telanjang karena berjarak 3.8 miliar tahun cahaya dari bumi. Di tengah bola gas terlihat sebuah benda berukuran 10 mil yang masih belum terdefinisikan oleh para astronom.
"Jawaban yang jujur pada point ini ialah kami tidak tahu apa yang menjadi sumber kekuatan ASASSN-15lh," kata Subo DOng, penulis utama dari Science Paper, menurut Ohio Stare. Ia adalah Youth Qianren Research Professor of Astronomy di Kavli Institute fot Astronomy and Astrophysics di Peking University.
Todd Thompson, Professor of Astronomy di Ohio State, mengatakan bahwa objek yang berada di tengah kemungkinan adalah sebuah bintang langka yang disebut milisecond magnetar, yang menghasilkan supernova , berputar cepat, padat dengan bintang dan medan magnet yang kuat.

Mungkinkah Supermassive Black Hole ?
"Untuk mendapatkan kecerahan , magnetar harus berputar sebanyak 1,000 kali per detik dan mengubah rotasi energi tersebut menjadi cahaya yang mendekati 100% efisiensi. " kata Thompson, menurut Ohio State Press release. "ini mungkin menjadi satu-satunya contoh ekstrim dari magnetas yang ilmuwan yakini mungkin terjadi."

"Jika tidak ada magnetar, mungkin kegiatan nuklir yang tidak biasa terjadi di sekitar 'super massive black hole," kata Ohio State.

Sumber : http://nationalgeographic.co.id/