Kekaisaran Mongolia
adalah kekaisaran kedua terbesar dalam sejarah dunia, dan hanya
dikalahkan oleh Imperium Britania , menguasai sekitar 33 juta km² pada
puncak kejayaannya, dengan perkiraan penduduk sebanyak di atas 100 juta
orang dan menjadi yang paling kuat di antara semua kekaisaran abad
pertengahan.
Kekaisaran Mongolia didirikan oleh Jenghis Khan pada
tahun 1206 sesudah mempersatukan Suku-suku Mongolia yang saat itu
sering berselisih di antara sesama dan memulai banyak penaklukan di
seluruh benua Eurasia yang dimulai dengan penaklukan dinasti Xia Barat di Republik Rakyat Cina Utara dan kerajaan Khawarezmi di Persia. Pada puncaknya, Kekaisaran Mongolia menguasai sebagian besar wilayah Asia Tenggara ke Eropa Tengah. Selama keberadaannya, Mongolia melakukan pertukaran budaya antara Timur, Barat dan Timur Tengah sekitar abad ke-13 dan 14.
Kekaisaran
Mongolia dipimpin oleh Khagan (Khan Agung keturunan Jenghis Khan)
secara turun-temurun. Sesudah kematian Jenghis Khan, Kekaisaran Mongolia
pada dasarnya terbagi menjadi empat bagian yaitu; Dinasti Yuan (Tiongkok), Ilkhanate (Persia atau Iran-Irak-Azerbaijan sekarang ini), Chagatai Khanate (Asia Tengah), dan Golden Horse (Rusia). Semua wilayah pembagian itu dipimpin oleh keturunan Jenghis Khan.
Dari banyak topic tentang karya sastra tertua di Mongol hingga karya modern, semuanya berisi nilai tradisional tentang cinta kepada orang tua dan kerinduan akan tempat dimana sesorang dibesarkan.
Kebudayaan
Mongol juga diwarnai oleh adanya cerita rakyat dan banyaknya pahlawan
epic dari zaman kuno. Hal ini terlihat dari penamaan ibukota Mongolia,
Ulan Bator, diambil dari kata Baatar yang artinya pahlawan.
Karya
sastra tertua Mongol yang paling terkenal di dunia adalah The Secret
History of Mongols. Sastra tertulis lain yang sudah banyak dikenal
adalah alliterative verses atau Üligers yang artinya dongeng. Kebanyakan cerita-cerita itu berisi tentang penguasa Mongol terbesar yaitu Jenghis Khan, tentang kehidupannya atau cerita tentang dua kuda putih miliknya. Sejak
dulu, kuda telah menjadi semacam peran penting untuk masyarakat Mongol
sendiri, baik dalam kehidupan sehari-hari ataupun dalam seni. Cerita yang tak kalah terkenal yaitu cerita peperangan tentang kemenangan Oirad atas Mongol, Khan Kharangui, Bum Erdene, dan banyak lagi.
Keunikan
lain dari kekayaan budaya Mongol yaitu The Yurt atau Ger (Mongolian :
Yurt, ger = rumah), Ger adalah rumah tenda orang-orang Mongolia dan
sudah menjadi identitas nasional Mongolia. Dalam The Secret History of
Mongols, disebutkan bahwa dulu, Jenghis Khan, sebagai pemimpin Mongol tinggal di rumah tenda dan hingga sekarang masih banyak diikuti oleh masyarakat Mongol. Rumah
tenda ini dapat dipindah-pindahkan dan dapat menahan badai dahsyat.
Kebanyakan rumah-rumah tenda ini didirikan berkelompok di daerah gurun
gobi, tapi ada sebagian masyarakat yang masih mendirikannya di daerah
Yurts atau bahkan di Ulan Bator.
Sebuah Festival atau perayaan pun ikut mewarnai kebuadayaan suatu negara. Di Mongol ada beberapa perayaan besar yang diadakan tiap tahunnya yaitu Naadams Festival, Naadams sendiri artinya adalah Permainan. Festival ini terdiri dari beberapa rangkaian perlombaan, yaitu kompetisi panahan, pacuan kuda dan pertandingan gulat. Festival ini biasa diadakan pada 11-13 Juli setiap tahunnya di Ulan Bator.
Ada
permainan tradisional di Mongolia, yaitu Muushig. Muushig adalah
sebuah permainan kartu tradisional yang kini sudah hilang. Orang Mongol
juga biasa menggunakan sendi
tulang domba untuk memainkan sebuah permainan, biasanya tulai itu
digunakan sebagai dadu atau token. Permainan lainnya yang juga unik
yaitu Morra seperti permainan “Gunting, Batu, Kertas”.
Festival
lainnya yaitu perayaan Tsagaan Sar atau Festival Bulan Putih, perayaan
ini setara dengan perayaan Tahun Bari Cina dan biasanya jatuh pada
bulan Januari atau Februari tiap tahunnya. Pada perayaan ini, biasanya
orang-orang akan saling mengunjungi dan bertukar hadiah, biasanya
Khadags, dan juga acara makan Buuz dalam jumlah yang banyak.
Sebuah festival juga tentu tidak mungkin terlepas dari musik dan makanan.
Makanan
orang-orang Mongol kebanyakan berbasis daging dan produk olahan susu
dengan berbagai variasi berbeda di tiap daerahnya. Mutton atau daging
kambing adalah yang paling banyak dikonsumsi,
di beberapa daerah di bagian Mongol selatan, orang-orang lebih sering
mengonsumsi daging unta karea wilayah yang sangat berdekatan dengan
Gurun Gobi, dan orang-orang di daerah pegunungan di bagian utara
Mongol, lebih sering mengonsumsi daging sapi termasuk yak.
Produk-produk
susunya sendiri kebanyakan dibuat dari susu kuda yang dinamakan Airag,
dan ada juga beberapa produk krim kental yang terbuat dari susu sapi,
yak dan unta.
Hidangan
popular lainnya dari Mongol yaitu Buuz (sejenis pangsit daging),
Khuushuur (Pastry atau kue daging), Khorkhog (Sup daging) yang biasa
dihidangkan khusus untuk tamu, dan juga Boortsog (Biaskuit manis).
Sedangkan makanan utama orang-orang Mongol lebih dikenal dengan sebutan
Mongolia Barbeque.
Sayuran sendiri baru mulai popular di Mongol sejak paruh kedua abad ke-20 dan Mongol pun menyediakan sayuran secara impor.
Mongolia
juga memiliki tradisi musik yang sangat tua. Elemen tradisional musik
Mongol terletak pada cara bernyanyi orang mongol yang menggunakan
teknik menyanyi dengan tenggorokan, juga pada Morin Khuur yaitu alat
musik tradisional mongol berupa biola dengan ujung senar berbentuk
melengkung seperti kepala kuda. Melodi Mongol biasanya berupa harmoni
pentatonic dengan nada akhir yang panjang. Baru pada abad ke 20 musik
klasik barat mulai mempengaruhi musikalitas Mongol.
Tarian
unik dari Mongol juga menjadi salah satu unsur budaya penting bangsa
Mongol. The Mongolian Waltz adalah tarian unik dimana tarian ini
melibatkan kuda di dalamnya. Tarian ini melibatkan seorang pria dan
seorang wanita yang menari bersama tetapi mereka menunggangi kuda dan
saling berputar satu sama lain diiringi musik tradisional mongol dan
hentakan kaki kuda akan memberikan nada tersendiri sehingga tarian ini
disebut tarian waltz.
Kepribadian
dan kebudayaan suatu bangsa juga terpresentasikan di dalam pakaian
tradisional bangsa itu sendiri, begitu pula dengan bangsa Mongol.
Pakaian tradisional Mongol sendiri banyak berubah sejak
jaman kekaisaran karena menyesuaikan dengan kondisi di padang pasir
dan juga pola hidup orang Mongol yang nomaden. Ada beberapa perbedaan
antara pakaian adat Mongol tradisional dengan pakaian adat Mongol
modern.
Deel atau Kaftan, adalah pakaian tradisional Mongol yang dikenakan sehari-hari ataupun hari-hari khusus. Deel
adalah pakain longgar panjang berlengan, memiliki kerah tinggi dan
banyak aksen kain menumpuk di bagian depan. Deel dipadukan dengan
selendang yang diikatkan di bagian pinggang (seperti Obi di Jepang).
Sedangkan Deel modern lebih memiliki variasi jahitan dekoratif, kerah
yang lebih pendek dan terkadang lebih memiliki ornamen khas Mandarin.
Panjang dari Deel sendiri hanya ¾ bagian panjang kaki, sehingga orang
Mongol juga memadukannya dengan celana panjang longgar, terkadang para
wanita memadukannya dengan rok panjang.
Lukisan orang-orang Mongol dari sumber di Persia dan Cina menggambarkan, para
pria dan wanita Mongol senang mengepang rambut mereka.Para wanita
Mongol mengepang Rambut mereka dengan cara membagi rambut menjadi dua
ikat seperti ekor kuda dan kemudian membuat tiga kepangan di tiap
ikatan. Ujung kepangan-kepangan itu akan digulung dan disisipkan di
bagian sisi kepala dibelakang telinga. Sedangkan para pria juga
mencukur habis bagian depan dan samping rambut mereka dan menyisakan
rambut panjang dibelakang untuk dikepang.
Setiap
kelompok etnis di Mongol memiliki desain deel dengan keunikannya
masing-masing. Hal ini terlihat dari model potongan deel, warna dan juga
aksen-aksen di deel tersebut.
Sebelum
masa revolusi, orang Mongol dengan strata sosial tertentu memiliki
cara berpakaiannya sendiri. Pada masa itu, kelompok peternak mengenakan
deel polos yang mereka pakai di musim dingin dan panas. Para pemimpin
agama mengenakan deel berwarna kuning dengan jubah atau Khimj yang
dipakai menyelempang di bagian pundak. Dan para bangsawan mengenakan
deel yang dipadukan dengan topi dan rompi dari sutra.v