Kamis, 13 September 2012

Andi Arsyil Rahman Putra


Andi Arsyil Rahman Putra, namanya mulai mencuat setelah memerankan tokoh Furqon di Film dan Sinetron Ketika Cinta Bertasbih, yang diangkat dari novel karya Habiburrahman El Shirazy. Putra kelima dari tujuh bersaudara, dari pasangan Prof. Dr. Ir. H. Andi Rahman Mappangaja, MS. dan Ibu Ir. Yusnidar Yusuf ini dilahirkan pada 15 September 1987. Semenjak belia kecerdasannya sudah terlihat dari langganan juara kelas atau prestasi-prestasi di berbagai lomba, seperti Juara III Lomba Fisika The Most Creative Student Award dan Peserta Olimpiade Fisika kota Makassar.
Pengidola Albert Einstein ini masih menjadi mahasiswa Jurusan Fisika di Universitas Hasanuddin, selain itu juga Ia juga telah menyelesaikan kuliahnya di Jurusan Ekonomi Manajemen Universitas Muhammadiyah Makassar dan  Jurusan Teknologi Informasi STMIK Dipanegara Makassar. Arsyil sempat bekerja sebagai model, menjadi Duta Pariwisata Kota Makassar 2007, Leader TPR (Telkomsel Personal Representative), dan Duta Kawasaki. Dia juga Komisaris CV. Agri Mulia Lestari. Karena kesibukannya dalam berbagai aktivitas, ibu dan teman-teman Arsyil menjulukinya Kutu Loncat. Fakta lainnya, Arsyil juga seorang Kutu Buku. Dia tidak pernah membatasi tema bacaannya. Buku-buku motivasi, sejarah, filsafat, sains, agama, seni, biografi tokoh-tokoh, bahkan komik sekalipun dilahapnya.
Di usianya yang baru menginjak 23 tahun, Arsyil sudah diundang sebagai motivator, inspirator  dan konsultan SDM oleh berbagai lembaga negara dan swasta, di institusi-institusi pendidikan maupun kantor-kantor. Beberapa diantaranya adalah menjadi motivator untuk para pengguna Narkoba yang diselenggarakan oleh Badan Narkotika Nasional (BNN), mengisi di Pengajian Ar-Rahman, atau di Lembaga Permasyarakatan.
Materi yang sering disampaikannya adalah teori Mapping Life. Sebuah teori perencanaan hidup menuju yang lebih berkualitas dan produktif. Selain menyampaikannya di berbagai acara, Arsyil pun menulis dan menyusunnya dalam buku berjudul Mapping Life yang akan segera diterbitkan.
Dunia kepenulisan mulai menarik perhatian Arsyil sejak melakukan shooting Film Ketika Cinta Bertasbih di Cairo, Mesir (2008). Dia memandang bahwa hidup harus memiliki karya yang dapat diwariskan dan diambil manfaatnya oleh orang lain, yang ia sebut Prasati Hidup. Salah satu caranya adalah dengan cara menuliskannya.
Saat ini Arsyil juga sedang melebarkan sayapnya didunia Entertaiment dengan ikut bernyanyi dalam album Ost. Film Dalam Mihrab Cinta. Ini kali pertamanya memperdengarkan suaranya pada seluruh penggemarnya walapun awal-awal ia merasa tidak percaya diri, dialabum ini Arsyil duet dengan lawan mainnya d Film Ketika Cinta Bertasbih ” Oki Setiana Dewi “ di judul lagu ”  Karena Hati Bicara ”